KURS RUPIAH

currency converter

Arships

Disperindag: Pasokan Migor di Jatim Aman

Rabu, 13 Juli 2011

Surabaya (beritajatim.com) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memastikan pasokan Minyak Goreng (Migor) di Jatim aman. Dari total produksi Jatim yang mencapai 761.309 ton pertahun, hanya berkurang 232.152 ton untuk konsumsi warga Jatim.

"Jadi kami masih punya stok 529.157 ton lagi dan biasanya itu dikirim ke luar provinsi Jatim. Secara produksi Jatim surplus kok," beber Arifin T Hariadi, Kabid Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jatim, Jumat (18/2/2011).

Meskipun diakui Arifin memang sejak dua pekan lalu terjadi lonjakan harga Migor curah dari Rp 9.500 per Kg menjadi Rp 13.000 hingga Rp 15.000 di pedagang eceran. Naiknnya Migor curah itu dimungkin karena pasokan bahan baku CPO sawit yang terhambat sampai di Pabrik pengolahan CPO di Jatim.

"Gelombang besar, akhir-akhir ini membuat kapal pengangkut CPO dari Kalimatan ke Surabaya menjadi tersendat. Pengaruh melemahnya rupiah terhadap dolar juga sempat mempengaruhi harga pasar," jelasnya.

Namun, mulai Jumat (18/2) harga Migor sudah mulai beranjak turun, menjadi Rp 11.000 di pedagang grosir. Penurunan itu diharapkan mampu mengurangi beban masyarakat ditengah masih mahalnya harga sembako lainnya.

"Kami juga menghimbau agar para penyuplai Migor curah di pasar untuk tidak membatasi permintaan konsumen. Mengingat stok Migor curah masih banyak untuk konsumsi warga Jatim," tandasnya. [

Disperindag: Tidak Ada Penimbunan Beras

Dinas pedagangan dan perindustrian (Disperindag) mengakui sampai saat ini harga beras masih melambung tinggi. Namun sampai saat ini Disperindag memastikan kenaikan harga ini bukan karena adanya penimbunan beras, lantaran sampai saat ini belum ada kedapatan.

"Dari awal harga beras mulai mencekik sampai saat ini kita belum dapatkan indikasi adanya penimbunan beras. Jadi sejauh ini melambungnya harga beras ini murni karena produksi beras memang menurun,"papar Kepala Bidang Perdagangan Barang dan Jasa Disperindag Desembrius.

Meskipun sampai saat ini belum ada indikasi adanya penimbunan beras Desembrius mengatakan bahwa diperidag akan tetap melakukan pengawasan ketat. Karena tidak tertutup kemungkinan akan ada kasus penimbunan ini.

Sementara itu terkait sulitnya beras di Padang saat ini, salah satu penyebabnya adalah distribusi harga beras Padang ini tidak hanya di Kota Padang namun juga di luar kota padang. " Karena beras Padang ini di sukai oleh, daerah lain," sebutnya.

Sembako naik menjelang RAMADHAN

Harga sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Ramadhan 1432 hijriah ini bergerak naik. Berdasarkan  data yang dilaporkan Dinas Perindustrian, Perdagangan,Koperasi, Usaha Mikr0 Kecil dan Menengah (Diperindagkop dan UMKM) Kabupaten Bangka kepada Bupati Bangka H Yusroni Yazid  pada tanggal 6 Juli lalu, dari hasil monitoring harga kebutuhan pokok dan barang strategis pada Minggu ke 4 Bulan Juni 2011 di Pasar Sungailiat, dalam minggu ini kelompok pangan yang terduri dari 12 jenis komoditi dan 26 items mengalami kenaikan harga rata-rata 0,40 persen.

"Untuk kelompok pangan kenaikan terjadi pada komoditi beras, items beras RM/karung kuning dan TR per 15 kg mengalami kenaikan harga rata-rata masing-masing sebesar 0,93 persen. Komoditi sayuran dan  bawang merah mengalami kenaikan rata-rata sebesar 7,46 persen dimana cabe rawit dan cabe kecil masing-masing sebesar 2,64 persen dan 1,45 persen. Komoditi telur mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 6 persen dan komoditi kacang tanah mengalami kenaikan harga rata-rata sebesar 12,5 persen," jelas Kepala Diperindagkop dan UMKM Ahmad Rizal dalam laporannya kepada Bupati Bangka yang ditembuskan kepada Ketua DPRD Kabupaten Bangka.

Sedangkan untuk komodiri sayuran, items bawang putih dibandingkan minggu lalu mengalami penurunan harga rata-rata sebesar 9,09 persen, cabe merah keriting dan cabe merah Jakarta mengakami penurunan harga rata-rata masing-masing sebesar 12,20 persen dan 0,19 persen. Sementaa untuk komoditi daging items daging ayam mengalami penurunan harga rata-rata 3,70 persen.